4. Perencanaan Usaha
Sebelum Anda
menyusun
perencanaan
usaha Anda perlu memahami tentang pentingnya
menyusun
perencanaan usaha.
a. Pentingnya
Perencanaan Usaha
Dasar dari
sebuah usaha yang akan dijalankan adalah
adanya business plan atau perencanaan
dalam membangun
sebuah usaha. Business
plan/perencanaan usaha merupakan
kumpulan dokumen yang menyatakan
keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk
menjual barang
ataupun jasa dengan menghasilkan
profit yang tinggi dan
menarik bagi investor untuk menanamkan
modalnya kepada
perusahaan kita.
Pada umumnya banyak orang pada saat
awal membuka
usaha baru
banyak mengalami kegagalan. Kegalan ini antara
lain disebabkan
karena pada saat membuka usaha tidak
menyusun
perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang
dilakukan tidak
didasarkan pada perhitungan awal. Membuka
usaha bau tidak
mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana perlu
disusun betapapun sederhananya secara
tertulis.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada
rekayasa didalam
pikiran seseorang yang akan membuka
usaha, seperti
rekayasa tentang usaha apa yang akan dipilih,
tempatnya
dimana, siapa konsumenya, dibutuhkan modal
berapa, berapa
perkiraan tentang keuntungan yang akan
diperoleh.
1818
Tampaknya
wirausaha baru cenderung melaksanakan
kegiatan trial
and error atau coba-coba. Seandainya usaha
yang dilakukan
gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain,
dan jika sudah
gagal beberapa kali maka mereka akan
berhenti
melalukan usaha/menyerah tanpa melakukan
evaluasi tentang
apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan.
Model seperti
ini banyak dijumai pada masyarakat kita.
Dinyatakan oleh
David H. Bangs, Jr (1995:x), bahwa
seorang
pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan
sebenarnya
merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar,
dari hasil
pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang
menyisihkan
waktu untuk mengkaji semua strateginya,
menggunakan
informasi untuk menguji kebenaran
pendapatnya, dan
cukup pandai mengenali kekurangankekurangan
dirinya adalah
pengusaha yang tidak mengalami
kegagalan.
Suatu rencana
kerja yang dibuat secara tertulis dan
resmi guna
menjalankan perusahaan merupakan perangkat
yang tepat untuk
memegang kendali perusahaan dan menjaga
agar fokus usaha
perusahaan tidak menyimpang. Pandangan
ini sudah
berlaku di negara maju. Para wirausaha baru di
negara kita
kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di
dalam
pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model
perencanaan di
dalam pikiran saja. Akan tetapi seorang
pengusaha
minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu
secara tertulis yang
akan diikuti dalam pelaksanaannya.
Disamping
menyusun perencanaan, memulai usaha baru tidak
tepat kiranya
jika langsung dalam bentuk usaha besar.
Memang ada
pengusaha yang langsung membuka usaha besar
tanpa mempunyai
pengalaman terlebih dahulu. Akibatnya jika
usaha besar ini
mengalami benturan maka akan timbul
kepanikan bagi
pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam
ini gampang
mengalami kegagalan. Memulai usaha dalam
bentuk usaha
kecil akan memberikan pengalaman demi
pengalaman dalam
pengelolaan usahanya. Berdasarkan
pengalaman
setiap tahun dan anlisis data yang terkumpul
maka dengan
mudah perusahaan berkembang menjadi
perusahaan
besar. Berdasarkan uraian di atas, nampak
perlunya disusun
perencaan usaha/business plan sebelum
seseorang
membuka usaha. Setelah Anda memahami
19
pentingnya
disusun perencanaan usaha, sebelum Anda
menyusun
perencanaan usaha Anda perlu memahami
tertlebih
tentang makna dari perencanaan usaha. Untuk bisa
memahami makna
perencanaan usaha dengan baik, Anda
baca terlebih
dahulu materi berikut.
b. Pengertian Perencanaan
Usaha/Business Plan
Agar perusahaan
berjalan pada jalan yang benar maka
seorang wirausaha harus menyususn
Business Plan. Business
Plan merupakan
suatu dokumen yang menyatakan keyakinan
akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau
jasa dengan
menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi
penyandang saran. Pengertian lain dari business
plan adalah
sebuah selling document yang mengungkapkan
daya tarik dan
harapan sebuah bisnis kepada penyandang
dana potensial.
Menurut Bygrave,
1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006
: 198)
mendefinisikan Business Plan sebagai dokumen yang
disediakan oleh
enterpreuner yang memuat rincian tentang
masa lalu,
keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan
dari sebuah
perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang
manajerial,
keadaan fisik bangunan, karyawan, produk,
sumber
permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan
selama ini dan
posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga
berisi tentang
rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi
aliran kas untuk
dua tahun yang akan datang. Selain itu juga
memuat pandangan
dan ide dari untuk dua tahun yang akan
datang,
pandangan dan ide dari anggota tim manajemen
serta menyangkut
strategi dan tujuan perusahaan yang
hendak dicapai.
Jadi business
plan adalah dokumen tertulis yang
disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur
yang relevan
baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk
memualai suatu usaha. Isi dari business
plan sering
merupakan perencanaan terpadu yang
menyangkut pemasaran, permodalan,
manufacturing dan
sumber daya manusia. Setelah Anda
memahami makna dari
business plan, Anda perlu memahami
kerangka Business plan
pada uraian
berikut.
20
c. Kerangka
Perencanaan Usaha
Perencanaan
usaha pada umumnya memuat pokokpokok
pikiran sebagai
berikut:
1. Nama
perusahaan
Pemilihan nama
perusahaan harus dipikir baik-baik karena
berdampak jangka
panjang. Pemberian nama harus
berorientasi ke
depan, tidak hanya pada faktor-faktor yang
kekinian.
2. Lokasi
Lokasi terbagi
atas lokasi perusahaan, lokasi pertokoan,
dan lokasi
pabrik/industri. Ada 2 hal yang harus
diperhatikan
dalam pemilihan lokasi yaitu :
a. backward
linkage/pertalian ke belakang, yaitu
bagaimana sumber
daya (resources) yang akan
digunakan.
Termasuk dalam hal ini adalah bahan baku,
tenaga kerja,
suasana dan kondisi masyarakat
setempat.
b. forward
linkage/pertalian ke depan, yaitu daerah
pemasaran hasil
produksi. Apakah tersedia konsumen
yang cukup untuk
menyerap hasil produksi.
3. Komoditi yang
akan diusahakan
Menurut Wasty
Soetomo, 1992 : 224 (dalam Buchari Alma,
2006 : 202),
pemilihan komoditi yang akan diusahakan
dapat
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Membanjirnya
permintaan masyarakat terhadap jenisjenis
hasil usaha
tertentu, baik berupa barang-barang
ataupun jasa.
b.
Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat
akan
barang-barang atau jasa tertentu.
c. Kurangnya
saingan dalam bidang usaha yang kita
kerjakan.
d. Adanya
kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing
usaha dengan
orang lain dalam mengembangkan suatu
bidang usaha
yang sama.
4. Konsumen yang
dituju
Prospek konsumen
ini didasarkan atas bentuk usaha dan
jenis usahanya.
Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk
industri tentu
jangkauan konsumen yang dituju lebih jauh
dibandingkan dengan
usaha bentuk pertokoan.
21
5. Pasar yang
akan dimasuki
Sebuah
perusahaan yang akan memasuki pasar akan
menempatkan
perusahaannya sebagai pemimpin pasar
(market leader),
penantang pasar (market challenger),
pengikut pasar
(market follower), atau perelung pasar
(market nicher).
6. Partner yang
akan diajak kerjasama
Partnership
adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua
orang atau lebih
untuk menjalankan suatu usaha mencari
keuntungan.
Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan
dalam bidang
usaha yang mencari laba, tetapi ada juga
persekutuan yang
dibentuk tidak untuk mencari laba.
Bentuk
partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan
yang terdapat
pada bentuk usaha perseorangan.
Ada dua macam
partnership yaitu:
a. General
partnership
Dalam bentuk ini
semua anggota ikut secara aktif
mengoperasikan
bisnis dan sama-sama
bertanggungjawab,
termasuk tanggungjawab yang
tidak terbatas
terhadap utang-utang bisnis.
b. Limited
partnership
Bentuk ini,
memiliki anggota sekurang-kurangnya
satu orang yang
bertanggung jawab tidak terbatas dan
anggota lainnya
bertanggung jawab terbatas.
8. Personil yang
dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Pilihlah
seseorang untuk menjalankan perusahaan karena
kejujurannya.
9. Jumlah modal
yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya seseorang
pada saat mau mendirikan
usaha jumlah
modal yang tersedia untuk membuka usaha
sangat minim.
Modal utama adalah semangat dan
kejujuran. Jika
modal yang dimiliki pengusaha awal sangat
kecil dapat
dilakukan kerjasama dengan partner, yang
masing-masing
menyetorkan modalnya. Semua sumber
dan kemampuan
pengumpulan modal ini harus ditulis.
Modal awal ini
harus tetap dicari sampai
memenuhi/mencukupi
untuk membuka usaha yang masih
baru.
22
10. Peralatan
perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang
perlu disediakan adalah sesuai dengan
kepentingan
usaha. Peralatan usaha pertokoan, akan
berbeda dengan
usaha kerajinan dan industri. Untuk
pertama kali
membuka usaha, pikirkan peralatan yang
sangat
diperlukan. Peralatan yang tidak begitu diperlukan
peggunaannya
sebaiknya tidak dibeli terlebih dahulu,
sebab akan
mengganggu uang kas. Ada dua hal yang
dipertimbangkan
dalam menyediakan peralatan yaitu
ekonomis dan
prestise.
11. Penyebaran
promosi
Sebagai suatu
usaha baru, tentu belum dikenal oleh
masyarakat. Oleh
sebab itu harus direncanakan apakah
usaha ini perlu
diperkenalkan/dipromosikan atau tidak.
Jika akan
dipromosikan harus direncanakan bentuk
promosi,
tempat/media mempromosikan, keunggulan apa
yang akan
ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga
murah, kualitas
prima, lokasi strategis dan sebagainya.
d. Bentuk Formal
Perencanaan Usaha/Business Plan
1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman
eksekutif
4. Penjelasan
tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan
jasa yang dihasilkan
7. Usaha
meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix
e. Isi Business
Plan secara Sederhana
1. Latar
Belakang
Pada bagian ini
berisi latar belakang pendirian perusahaan,
keadaan
persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas
yang dimiliki
dan prospek usaha dimasa yang akan datang.
2. Identitas
Pemilik
Bagian ini
dicantumkan nama pemilik tempat dan tanggal
lahir, alamat
rumah dan telepon, jenis kelamin, status
perkawinan,
pendidikan terakhir, kursus-kursus yang pernah
diikuti
pengalaman kerja.
23
3. Data
Perusahaan
Bagian ini berisi
nama perusahaan, alamat kantor dan nomor
telepon, bidang
usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai
berdiri, susunan
pengurus.
4. Aspek
Produksi
Bagian ini
berisi jenis dan jumlah mesin yag digunakan,
kapasitas
produksi, jumlah produksi rata-rata perbulan,
sumber bahan
baku. Jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis
barang yang
dijual, sumber barang, cara pembelian.
5. Aspek
Pemasaran
Bagian ini
dijelaskan sistem distribusi, sistem pembayaran dari
pembeli,
konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan
pasar,
segmentasi pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan.
6. Aspek
Keuangan
Di sini
dicantumkan kebutuhan uang rata-rata perbulan untuk
bahan baku,
bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK,
bunga, pajak dan
lain-lain. Jika untuk usaha baru cantumkan
modal investasi
untuk bangunan, sewa kontrak tempat,
pembelian mesin
dan perlengkapan. Untuk keperluan modal
kerja dijelaskan
kebutuhan modal tiap minggu atau tiap bulan.
Kemudian
dilampirkan neraca perusahaan yang
menggambarkan
rincian jumlah aktiva dan
pasivanya.
Selanjutnya dijelaskan pula laporan rugi
laba dengan
mencantumkan jumlah hasil penjualan,
harga pokok,
harga pembelian, biaya-biaya yang
dikeluarkan,
bunga bank, pajak dan sebagainya.
Selanjutnya jika
perusahaan mengajukan kredit ke
bank maka bank
akan meminta berbagai keterangan
lainnya. Segala
persyaratan yang diminta oleh bank
jika kurang
jelas dapat menanyakan kebagian
customer service bank yang
bersangkutan. Biasanya
diminta proyeksi cash flow per bulan
yang
menjelaskan aliran kas masuk yang
berasal dari penjualan tunai,
penerimaan
piutang, kredit dari bank dan sebagainya. Aliran kas
keluar
mencantumkan berbagai pengeluaran uang untuk pembelian
bahan baku,
bahan penolong, upah gaji, biaya umum dan
sebagainya.
Kemudian diminta pula rencana pengembalian
pinjaman yang
mencantumkan jumlah pinjaman, jangka waktu
pinjaman,
tingkat bunga pinjaman serta jumlah cicilan setiap bulan.
24
Sehingga
pinjaman tersebut lunas sampai jangka waktu yang telah
ditetapkan.
C. RANGKUMAN
Peluang usaha
merupakan renspon seseorang, sekelompok orang, atau
organisasi untuk
memecahkan masalah yang ada di dalam masyarakat
dalam rangka
memenuhi kebutuhan di lingkungan masyarakat.
Menemukan pelung
usaha yang bagus adalah langkah awal untuk
mengubah
keinginan dan kreativitas wirausaha menjadi peluang
usaha/bisnis.
Peluang usaha yang bagus sangat penting untuk memulai
bisnis agar
dapat bersaing di kemudian hari. Bagaimanapun juga
peluang bisnis
yang bagus tidak hanya muncul secara kebetulan pada
diri wirausaha,
melainkan karena kerja keras, usaha, dan kreativitas dari
wirausaha itu
sendiri. Untuk mendapatkan peluang usaha yang bagus
terdapat
beberapa sumber. Beberapa sumber untuk menemukan
peluang
usaha/ide bisnis antara lain adalah: hobi, minat, ketrampilan
dan pengalaman,
waralaba, media massa, survei, keluhan-keluhan,
curah pendapat
maupun kreativitas. Setelah identifikasi peluang usaha
langkah
selanjutnya perlu di pilih satu peluang usaha yang sekiranya
benar-benar
dapat diimplementasikan dan kedepan memiliki prospek
yang baik. Cara
memilih peluang usaha ada beberapa langkah yaitu
penetapan
kelayakan usaha baru, analisis peluang pasar, studi
kelayakan pasar,
analisis kelayakan finansial, penilaian kemampuan
organisasional
dan analisis persaingan. Setelah dilakukan analisis
peluang usaha
dan telah ditemukan satu peluang usaha baru yang
kedepan memiliki
prospek yang bagus, langkah selanjutnya adalah
menyusun
perencanaan usaha/business plan Business
plan/perencanaan
usaha merupakan kumpulan dokumen yang
menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk
menjual barang
ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi
dan menarik bagi
investor untuk menanamkan modalnya kepada
perusahaan.
Rencana perlu disusun betapapun sederhananya secara
tertulis.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa
didalam pikiran
seseorang yang akan membuka usaha, seperti rekayasa
tentang usaha apa yang akan dipilih,
tempatnya dimana, siapa
konsumenya, dibutuhkan modal berapa,
berapa perkiraan tentang
keuntungan yang akan diperoleh.